nusakini.com--Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi mengatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya memberdayakan ekonomi pondok pesantren. Tujuannya agar pendidikan asli Indonesia ini tidak hanya fokus mencetak santri yang menguasai ilmu agama, tetapi juga membidani lahirnya wirausahawan yang berkontribusi mendongkrak perekonomian bangsa dan negara. 

Ditemui saat mewakili Menteri Agama dalam kegiatan Kelas Inspirasi yang diselenggarakan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, Sabtu (29/07), Ahmad Zayadi menjelaskan bahwa ada dua kebijakan pemberdayaan ekonomi pesantren yang diambil Kemenag. 

Pertama, bekerjasama dengan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan Kementerian Perindustrian dalam pengembangan kawasan industri melalui penyiapan tenaga kerja terampil lulusan pondok pesantren, serta sinkronisasi kawasan industri dan kawasan religius. 

Kedua, Kemenag bersama Bank Indonesia (BI) mengembangkan kerjasama kemitraan dalam pemberdayaan ekonomi pesantren sekaligus penguatan ekonomi syariah. Untuk kemitraan ini, Kemenag telah menyiapkan template inkubasi bisnis untuk pesantren, roadmap virtual market produk pesantren, pelatihan usaha, dan festival produk pesantren. 

“Program-program tersebut juga sangat relevan dengan salah satu ruhul ma’had, yaitu jiwa kemandirian,” ujarnya. 

Di tempat yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mendorong agar semangat kewirausahaan kaum santri dapat terus ditumbuhkan. Menurutnya, jumlah wirausahawan saat ini baru 1,65% dari total penduduk Indonesia. 

“Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara di kawasan Asia Tenggara lain seperti Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (3%),” tuturnya. 

Kelas Inspirasi ini diinisasi KSP sejak awal tahun 2017 dan sudah dilaksanakan sebanyak empat kali dengan menghadirkan beberapa tokoh, seperti CEO PT. Triputra Agro Persada, CEO dan co-founder Tokopedia, pendiri Zalora Indonesia, dan pendiri Bukalapak. 

Dalam kesempatan kelima ini, sejumlah narasumber yang hadir antara lain: Yasa Singgih (Forbes 30 Under 30 Asia of The Top Promising Young Leaders) dan Nanik (pengusaha dan pemilik pisang goreng madu). Acara tersebut juga dihadiri beberapa tokoh, baik instansi pemerintah maupun swasta, enterpreneur, santri, hingga masyarakat Sidoarjo. (p/ab)